SIKLUS PENDAPATAN ; PENJUALAN DAN PENERIMAAN KAS SISTEM INFORMASI
Toharudin
Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA.
SIKLUS PENDAPATAN ; PENJUALAN DAN PENERIMAAN KAS SISTEM INFORMASI
SIKLUS PENDAPATAN PADA SUATU PERUSAHAAN
Pengertian Siklus Pendapatan
Siklus
Pendapatan adalah rangkaian aktivitas bisnis dan kegiatan pemrosesan informasi
terkait yang terus berlangsung dalam penyediaan barang atau jasa kepada
konsumen atau pelanggan dan proses penagihan kas atas pembayaran dari penjualan
barang atau jasa tersebut. Tujuan utama dari siklus pendapatan adalah
menyediakan produk atau jasa yang tepat di tempat dan waktu yang tepat dengan
harga yang sesuai.
Berdasarkan
pengertian tersebut diatas, maka ada 4 aktivitas pokok yang dilakukan dalam
siklus pendapatan yaitu :
1.
Aktivitas Penerimaan Pesanan dari pelanggan
a. Mengambil
pesanan pelanggan; Pesanan pelanggan bisa dilakukan dengan berbagai cara seperti langsung diterima di toko, melalui
surat, melalui telepon, melalui web site, ataupun melalui tenaga penjualan di
lapangan.
b. Persetujuan
kredit; Aktivitas penjualan secara kredit harus disetujui sebelum di proses.
Bagi pelanggan yg memiliki catatan yang baik, maka biasanya pemeriksaan tidak
diperlukan sebelum disetujui,, tetapi bagi pelanggan baru atau yang lama tapi
memiliki catatan tidak baik maka proses persetujuan harus lebih ketat.
c. Memeriksa
ketersediaan persediaan; Tujuannya adalah agara dapat memastikan kapan pesanan
dapat dipenuhi dan berapa banyak.
d.
Menjawab permintaan pelanggan; Tujuannya
adalah memuaskan pelanggan sehingga
pelanggan menjadi loyal terhadap perusahaan. Biasanya beberapa perusahaan
menggunakan software khusus untuk mencapai tujuan tersebut yaitu CRM ( Customer Relationship Management)
dengan tujuan agar pelanggan yang loyal menjadi pelanggan yang puas dengan cara
memperdalam hubungan tersebut.
2.
Aktivitas Pengiriman Barang
a. Ambil
dan pak pesanan; Biasanya menggunakan kartu pengambilan barang yang tercetak
sesuai data entri pesanan, dan sekaligus memicu proses pengepakan pesanan.
Untuk mpeningkatan pelayanan, maka
diperlukan system gudang otomatis yang memungkinkan dapat diawasinya
stok secara tepat, cepat dan efisien.
b. Kirim
pesanan; Memastikan bahwa barang yang sudah di pak sesuai pesanan dan
dikirimkan ke tempat dan alamat yang tepat serta waktu sesuai dengan pesanan.
3.
Aktivitas Penagihan dan Piutang Usaha
a. Penagihan
; merupakan aktivitas untuk memastikan bahwa pembayaran sesuai dengan tanggal
jatuh tempo dan dengan jumlah yang sesuai. Menghindari jangan sampai terjadi
kegagalan dalam penagihan pelanggan serta terjadi kesalahan penagihan.
b. Pemeliharaan
data piutang usaha; Pemeliharaan data piutang untuk memastikan data piutang
terpelihara dengan baik, aliran kas
perusahaan terjaga, serta saldo piutang tidak mengganggu aktivitas perusahaan.
c. Pengecualian:
Penyesuaian rekening dan penghapusan; apabila terjadi adanya piutang yang tidak
tertagih akibat beberapa hal yang dapat diterima, maka proses penghapusan bisa
dilakukan, tentu saja syarat-syarat penghapusan ini harus melalui persetujuan
beberapa pihak yang memiliki wewenang dalam perusahaan.
4.
Aktivitas Penagihan kas
Pemnerimaan kas dari hasil penjualan atau dari penagihan
pitang di simpan langsung ke bank untuk meminimalisasi terjadinya kehilangan
atau pencurian. Aktivitas penagihan kas ini terdiri dari:
a. Menangani
kiriman uang pelanggan
b. Menyimpannya
ke bank
Tujuan Siklus
Pendapatan
Tujuan Utama siklus pendapatan adalah
menyediakan produk yang tepat di tempat dan waktu yang tepat dengan harga
sesuai. Tujuan-tujuan lain dari suklus pendapatan berkaitan dengan pengendalian dan pengawasan
aktivitas pendapatan antara lain :
·
Semua transaksi telah diotorisasi dengan benar
·
Semua transaksi yang dicatat valid (benar-benar
terjadi)
·
Semua transaksi yang valid dan disyahkan, telah
dicatat
·
Semua transaksi dicatat dengan akurat
·
Aset
dijaga dari kehilangan ataupun pencurian
·
Aktivitas bisnis dilaksanakan secara efisien dan
efektif
Ancaman dan Pengendalian Dalam Siklus
Pendapatan
Beberapa Ancaman/ Resiko dari
aktivitas siklus pendapatan dan alternative pengendaliannya adalah sebagai
berikut:
1.
Aktivitas Penerimaan dan Entri Pesanan; Adanya
pesanan yang tidak lengkap atau tidak akurat serta bila penjualan secara kredit
maka kemungkinan ada pelanggan yang memiliki catatan kreditnya tidak baik,
Pengesahaan pesanan yang kurang serta ada kemungkinan persediaan habis. Maka prosedur yang dilakukan adalah dengan
melakukan pemeriksaan secara cermat saat edit entri data; dan untuk pelanggan
yg memiliki catatn kredit kurang baik maka prosedur formal pengesahan kredit
harus dilakukan oleh bagian yang memiliki wewenang, Tandatangan basah atau
digital harus ada serta buat system pengendalian persediaan yang otomatis.
2.
Aktivitas
Pengiriman ; Bisa terjadi kesalahan dalam pengiriman baik alamat maupun
jenis dan jumlah pesanan, terjadi kekurangan jumlah akibat pencurian
persediaan. Maka Prosedur yang harus dilakukan adalah dengan melakukan
Rekonsiliasi setiap saat antara kartu pesanan, kartu pengepakan dan slip
pengambilan barang. Membatasi akses perorangan dengan fisik barang di gudang.
3.
Aktivitas Penagihan dan Piutang Usaha ; Bisa
terjadi kegagalan dan kesalahan penagihan
serta kesalahan dalam pembaharuan data piutang usaha. Maka prosedur
pengendalian yang dapat dilakukan adalah Pemisahan fungsi pengiriman dan
penagihan, lakukan edit saat entri data piutang, lakukan rekonsiliasi secara
rutin antara buku catatan pembantu dan
buku besar dalam system akuntansi perusahaan.
4.
Aktivitas Penagihan Kas ; Bisa terjadi
pencurian/ kehilangan kas. Prosedur
pengendaliannya adalah denga mengambil kebijakan bahwa setiap penerimaan kas
harus disimpan di bank atau setiap pembayaran harus melalui transfer ke
rekening perusahan di bank, serta melakukan pemisahan fungsi antara penerima,
pencatat dan pengiriman ke bank. Lakukan rekonsiliasi secara rutin antara buku
catatan buku pembantu kas dengan buku besar dalam system akuntansi perusahaan.
Dari ringkasan aktivitas, tujuan serta pengendalian ancaman
siklus Pendapatan, dapat dibuat desain
system umum siklus pendapatan sebagai berikut :
TINJAUAN SIKLUS PENDAPATAN PADA PT PLN BATUBARA
Pendahuluan
PT
PLN Baatubara merupakan salahsatu Anak
Perusahann dari PT PLN (Persero) yang
ditugasi untuk mengamankan pasokan batubara bagi PLTU-PLTU milik PT PLN
(Persero) atau PLTU-PLTU lainnya yang memiliki perjanjian jual beli tenaga
listrik dengan PT PLN (Persero). Pengamanan dimaksud adalah menjaga agar PLTU
tidak beroperasi sehingga menyebabkan
terjadinya Pemadaman akibat PLTU kekurangan bahan bakar berupa Batubara.
Dalam hal
penyediaan batubara tersebut, maka dibuat perjanjian kerjasama antara PT PLN Batubara dan PT PLN (Persero)
berupa Kerjasama Strategis (KJS) yang ditanda tangani sejak tahun 2010 dan
kemudian setiap tahun mengalami amandemen-amandemen.
Isi Kerjsasama Stategis tersebut
antara lain mengatur tentang Pendanaan PT PLN Batubara serta
pertanggungjawabannya, Kewajiban Pasokan serta
PLTU tujuan. Berisi juga tentang harga batubara dengan spesifikasi yang berbeda beda
tergantung spesifikasi PLTU.
Untuk sumber
pendanaan murni 100% berasal dari PT PLN (Persero). Modal awal operasional
diberikan dalam bentuk modal dasar, kemudian untuk operasional pencarian
Batubara diberikan didepan terlebih dahulu, dan kemudian dipertanggungjawabkan
dengan pengiriman batubara setiap bulannya melalui mekanisme offset.
Pendapatan
Operasi PLN Batubara hanya berasal dari
PT PLN (Persero). Sangat sedikit berasal dari jasa giro dari bunga
akibat adanya dana tertahan sementara di bank.
Siklus Pendapatan.
Pengakuan Pendapatan PLN Batubra
berasal dari nilai jumlah batubara yang dipasok dikalikan dengan harga batubara
sampai dengan titik serah di jetty
PLTU, sesuai Kerjasama Strategis.
Terjadi penyesuaian-penyesuaian harga tergantung pada spesifikasi batubara actual dibandingkan dengan spesifikasi standar dalam
KJS.
Siklus Pendapatan di PLN Batubra secara berurutan adalah sebagai berikut :
1.
Adanya kesepakatan jumlah, sfesifikasi, sumber
dan tujuan serta harga batubara yang
dituangkan dalam lampiran Amandemen KJS yang ditetapkan untuk waktu satu tahun.
2. Adanya rapat koordinasi pengiriman di akhir
bulan sebelumnya untuk pengiriman bulan yang besangkutan. Rapat koordinasi ini lebih spesifik dari
kesepakatn di KJS karena menyangkut jadwal,
mitra tambang serta alat transfortasinya.
3. Pengiriman Batubara sesuai rapat koordinasi
melibatkan Surveyor, asuransi dan
Konsultan Pengawas.
4. Pembonngkaran Batubara di Jetty PLTU disertai dengan pengukuran kuantitas/berat,
pengambilan sample untuk pengujian serta pembuatan Berita Acara Serah Terima
Batubara.
5.
Proses
Pembuatan Invoice yang dilampiri Kuitansi, Certificate of Weight (berat)
serta Certificate Of Analysiss (COA) yang dibuat oleh Surveyor.
6.
Penagihan ke PT PLN (Persero) sebagai Offset
atas Uang Muka Penyediaan Batubara sekaligus permintaan dana Uang Muka Kembali.
7.
Semua penerimaan atas Dana dari PLN Pusat
dilakukan dengan mekanisme transfer antar bank.
Siklus atau proses tersebut diatas merupakan proses yang
terjadi untuk pola traiding yaitu perolehan batubara melalui pelaksanaan jual beli batubara antara
pihak yang memiliki tambang dan/atau menguasai
cadangan batubara dalam berbagai bentuk
dengan pihak PT PLN batubara sebagai pembeli.
Pihak-Pihak yang terlibat dan Dokumen yang dihasilkan
1.
Pemasok yang menjual batubara kepada PLN
Batubara. Dokumen yg harus dimiliki adalah IUP atau IUP Khusus angkut jual,
Sertifikat Clear and Clien,
2.
Surveyor sebagai pihak independen yang memiliki
otoritas penilai kualitas dan kuantitas Batubara ; menetbitkan Certifikat of
Weight (COW) dan Certificate of
Analysisi (COA)
3.
Unit PLTU tujuan dan Induk diatasnya; Yang
menerima dan membuat Berita Acara Serah
Terima dan Berita acara perhitungan harga berdasarkan COW dan COA
4.
PT PLN Batubara ; Menyiapkan Invoice
dan kuitansi Berita acara Perhitungan Harga berdasarkan COW dan COA ;
Menerima Droping dana Penyediaan dari PT
PLN (Persero)
5.
Divisi Batubara
PT PLN (Persero); Menerbitkan rekomendasi untuk pembayaran kepada Divisi
Treasury.
6.
Divisi
Treasury PT PLN (Persero);
Melakukan Offset atas Uang muka
Penyediaan batubara atau Pembayaran/Droping dana ke PLN Batubara melalui
mekanisme transfer antar bank.
Masalah pengendalian
pendapatan yang sering mengalami kendala adalah keterlambatan dalam penyiapan
Invoice dan kuitansi oleh PLN Batubara
akibat keterlambatan Berita Acara Perhitungan Harga ataupun Berita Acara
Serahterima Batubara yang melibatkan beberapa pihak dan memerlukan
aproval secara manual (tandatangan basah). Hal ini menyebabkan proses
pertanggungjawaban dan permintaan Uang Muka dana Penyediaan Batubara menjadi
terlambat. Ke depan hal tersebut bisa diatasi
apabila diterapkannya Digitalisasi serta penerapan tanda tangan elekronik serta
mobile approval.
DAFTAR PUSTAKA
1.
Hapzi Ali, Prof., Dr.,MM,CMA, Modul Perkuliahan, sistem Informsi & Pengendalian
Internal – Siklus Pendapatan: Penjualan dan penerimaan kas Sistem Informasi
Siklus Pendapatan., Universitas Mercubuana, 2018.
2.
Kerjasama Stategis antara PT PLN (Persero)
dengan PT PLN Batubara, tentang Pengamanan Kebutuhan Batubara untuk Pembangkit
Listrik Tenaga Uap (PLTU) dilingkungan PT PLN (Persero), 13 Maret 2010
3.
Yaanuar.sewaarcid.com/Siklus-pendapatan/ Mar 12,
2017
Comments
Post a Comment