KONSEP DASAR KEAMANAN INFORMASI DAN PEMAHAMAN SERANGANNYA, TIPE-TPE PENGENDALIAN DAN PRINSIP THE FIVE TRUST SERVICE UNTUK KEANDALAN SISTEM

Toharudin
Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA.


KONSEP DASAR KEAMANAN INFORMASI DAN PEMAHAMAN SERANGANNYA, TIPE-TPE PENGENDALIAN DAN PRINSIP THE FIVE TRUST SERVICE UNTUK KEANDALAN SISTEM




I.     Konsep Dasar Keamanan Informasi dan Pemahaman Serangannya


A.   Konsep dasar Keamanan Informasi


Keamanan Informasi elektronik yang dimiliki oleh perusahaan menjadi hal yang sangat penting bagi perusahaan yang menggunakan fasilitas TI dan menempatkannya sebagai infrastruktur penting. Oleh karena data Informas elektronik menjadi asset yang sangat penting bagi perusahaan, maka perlu dilakukan pengamanan sebaik baiknya.
Informasi yang dimiliki oleh perusahaan harus diamankan dengan  3 (tiga) sasaran utama, yaitu : Kerahasiaan informasi terjaga dari penyingkapan orang yang tidak berwewenang, Ketersediaan informasi  hanya digunakan oleh orang yang berwewenang dan tidak pernah terlambat serta Integritas Informasi terjamin keasliannya dan lengkap.


Secara lebih rinci, ISO-17799 menyatakan bahwa pengamanan informasi dilakukan untuk memberikan 5  layanan jaminan keamanan informasi, yaitu  :
1.    Confidentiality; jaminan bahwa informasi hanya dapat diakses oleh pihak yang berwenang.
2.    Authenticity; jaminan bahwa informasi benar-benar asli/ autentik
3.    Integrity; jaminan bahwa informasi itu tepat,lengkap,terpercaya, dan sesuai aslinya.
4.    Availability; jaminan bahwa informasi dapat diakses  oleh pihak yang berwewenang saat dibutuhkan tanpa penundaan
5.    Non-repudiation; jaminan bahwa pihak yang terlibat dengan keberadaan informasi tidak dapat
menyangkal  atas dokumen yang didalamnya ada tandatangan/paraf yang bersangkutan  (ISO-
17799).

Perlu diingatkan bahwa terkadang antara tingkat pengaman dan kenyamanan dalam akses terhadap system informasi berbanding terbalik. Artinya semakin tinggi tingkat pengamanan, terkadang tingkat kemudahan atau kenyamanan  pengguna menjadi berkurang. Karena itu maka perencanaan dan pembangunan sistim pengamanan informasi di perusahaan perlu dilakukan dengan sebaik baiknya.

Konsep Dasar pengamanan meliputi 3 hal, yaitu :

1.    Precaution ( Pencegahan );  segala upaya  dan langkah-langkah  yang dilakukan agar kemanan informasi terjaga.
2.    Maintenance ( pemeliharaan); Pengelolaan terhadap semua perubahan aplikasi serta
memastikan aplikasi tetap update
3.    Reaction (Tindakan);  Tindakan yang tepat jiga terjadi insiden terhadap pengaman  system informasi.


B.    Pemahaman Serangan Terhadap Keamanan Sistem informasi


Serangan terhadap keamanan system informasi (security attack) dapat digolongkan sebagai Cyber Crime.  Ada beberapa kemungkinan serangan terhadap peranan komputer atau jaringan komputer sebagai penyedia  informasi  yaitu :
1.    Interuption : perangkat sistem menjadi rusak atau tidak tersedia. Searangan ditujukan kepada
ketersediaan (availability) dari system.  Serangan ini dapat merusak, memperlambat atau membikin system menjadi hang.
2.    Interception;  pihak yang tidak berwewenang berhasil mengakses asset atau informasi.
Serangan dilakukan dengan penyadapan (wiretapping) terhadap aplikasi atau system.
3.    Modification;  Pihak yang tidak berwewenang berhasil mengubah asset atau informasi dengan penyebaran walware ( virus, trojan horse, ataupun worm).
4.    Fabrivcation; Pihak yang tidak berwewenang memasukkan objek palsu (pesan-pesan palsu) ke
dalam system.

Pemahaman terhadap serangan-serangan yang mungkin dilakukan  terhadap system informasi tersebut  dapat menjadi alasan kuat untuk kewaspadaan dan peningkatan keamanan informasi, antara lain :

-      Mendidik seluruh pegawai perusahaan menggunakan jaringan komputer secara aman
-      Mengguanakan password  yang baik
-      Menulis kebijakan dan prosedur-prosedur untuk melindungi  jaringan komputer, misalnya penggunaan antivirus.
-      Back up data-data penting
-       Mengunci  setiap peralatan komputer bila tidak digunakan
-      Menghancurkan semua dokumen elektronik bila tidak dibutuhkan lagi, dll.


II.    Tipe Tipe Pengendalian

Untuk menjamin kegiatan-kegiatan dalam perusahaan atau organisasi dilaksanakan atau diselesaikan dengan cara-cara yang membawa pada tercapainya sasaran organisasi atau perusahaan, maka diperlukan aktivitas pengendalian manajemen.   Secara ringkas, proses pengendalain meliputi tiga tahap  yaitu : (1) Pengukuran kinerja yang sebenarnya, (2) Membandingkan kinerja sebenarnya dengan standard an kemudian  (3) Mengambil tindakan manajerial untuk membetulkan penyimpangan realisasi  dengan standar, atau pembetulan standar itu sendiri.

Tipe pengendalian Manajemen dalam sebuah oprganisasi atau perusahaan dikategorikan menjadi tiga kelompok, yaitu :

1.    Pengendalian preventif;  berkaitan dengan perumusan perencanaan stategi yang dijabarkan dalam bentuk program-program.


2.    Pengendalian Operasional; berkaitan dengan pengawasan pelaksanaan program yang telah ditetapkan dalam Rencana Kerja dan Anggaran perusahaan.
3.    Pengendalian Kinerja; berkaitan dengan analisa evaluasi kinerja berdasarkan tolak ukur kinerja
yang telah ditetapkan.


III.  Prinsip The Five trust Service dalam Pengendalian system Pengendalian

Trust Service Framework  merupakan panduan penilaian keandalan system informasi yang dikembangkan oleh  AICPA ( American Institute of Certified Public Accountants) yang mengatur pengendalian TI ke dalam lima prinsip yang berkontribusi  secara bersamaan terhadap keandalan system , yaitu :

1.    Keamanan (security) - Akses (baik fisik maupun logical) terhadap sistem dan data dikendalikan dibatasi hanya kepada pengguna yang sah saja.
2.    Kerahasiaan (confidentiality)-  Informasi organisasi yang sensitif dilindungi dari pengungkapan
yang tidak berhak dan terlindungi dari pengungkapan tanpa izin.
3.    Privasi (Privacy)-  Informasi personal terkait dengan customer atau partner bisnis hanya digunakan untuk kepatuhan  internal perusahaan dan informasi terkait dengan kerjasama dan persyaratan aturan eksternal dan dilindungi dari pengungkapan tidak sah dan tanpa izin.
4.    Integritas Pemrosesan (Processing Integrity) -  data yang diproses secara akurat, lengkap dan
hanya dengan otoritas yang sah.
5.    Ketersediaan (Availiability )- sitem dan informasi tersedian bagi kebutuhan kewajiban operasional dan kontraktual.


IV.  APLIKASI THE FIVE TRUST SERVICE DALAM SISTEM BATUBARA ONLINE DI PT PLN (PERSERO)


Batubara Online (BBO) adalah sebuah system/aplikasi pengelolaan batubara secara online di PT PLN (Persero). Sistem ini mengelola sejak  dari proses perencanaan pengiriman dari masing-masing mitra di beberapa lokasi, sampai dengan proses pembongkaran di PLTU-PLTU yang dituju hingga proses pembayarannya secara terpusat di PLN Pusat.
Secara garis besar, Organisasi pengelolaan BBO di PLN adalah sebagai berikut :
1.    Pemilik (Owner) dari BBO adalah PT PLN (Persero) Divisi STI (Sistem Teknologi Informasi)
2.    Pemakai (User)  adalah Unit PT PLN  Sektor, Kantor Induk Pembangkitan/Kantor Wilayah, Divisi
Batubara (kantor Pusat), Divisi Treasury (Kantor Pusat), Vendor/Pemasok, dan Surveyor.
3.    Pengelola dan Pengembangannya (Development)  dari BBO adalah PT  ICON+ (Anak perusahaan
PT PLN ).

Dilihat dari penerapan  prinsip  The Five Trust Service dalam BBO, maka dapat dijelaskan sebagai berikut :

1.    Dari sudut Keamanan (Security) Informasi batubara; dengan adanya aplikasi/system BBO ini maka semau data yang berkaitan dengan batubara dapat diakses oleh yang sudah memiliki ijin yang dikeluarkan oleh pemilik dengan berjenjang.


2.    Dari sudut Kerahasiaan (Confidentiality) Informasi maka mereka yang tidak diberikan wewenang tidak dapat masuk dalam system/ aplikasi
3.    Dari sudut  Privasi (Privacy) Informasi; maka mereka yang diberikan akses/wewenang hanya
dapat melihat terbatas pada data/informasi yang sudah ditentukan (miliknya sendiri).
4.    Dari sudut Integritas pemrosesan ( Integrity) Informasi; Bahwa data yang masuk hanya bisa diproses apabila sudah benar dan lengkap serta sudah melalui approval sebelumnya.
5.    Dari sudut Ketersediaan (Availiability) Informasi;  semua data serta trace terhadap dokumen dapat di monitor dan direkam secara real time oleh Divisi Treasury dan Divisi Batubara  untuk keperluan penyediaan likwiditas, pembayaran cepat  serta pemantauan operasional lainnya..

Ke depan aplikasi ini  akan ditingkatkan kemampuannya dengan mengurangi keterlibatan manusia dan menghindari adanya delay waktu bila dokumen harus ada tanda tangan basah.

Penyempurnaan dengan menerapkan Digitalisasi Management System  dimana OCR (Optical Character Recognition) dan Tandatangan Elektronik  akan diterapkan sehingga keterlibatan manusia (manual) dalam proses input data dihilangkan dan tandatangan basah oleh yang telah diberikan wewenang terhadap dokumen-dokumen pendukung BBO diganti dengan tandatangan elektronik.




Daftar Pustaka:


https://ica03.wordpress.com/2012/12/17/hal-dasar-tentang-keamanan-informasi https://www.slideshare.net/Amelia Fitri/konsep-sistem-keamanan-pertamina  (12 April 2018) ASIA, STIE. 2015. http://stieasiakel12- simb.blogspot.co.id/2015/01/pengendalian-sistem- informasi.html. (16 April 2018).
Samanttha Salomon, December 2015. https://www.ispartnersllc.com/blog/undestanding-trust- service-principles.
 

Comments

Popular posts from this blog

PENGELOLAAN BATUBARA DENGAN APLIKASI BATUBARA ONLINE (BBO) DI PT PLN (PERSERO)

Artikel Sistem Pengendalian Internal