BUKU BESAR DAN SIKLUS PELAPORAN KEUANGAN

Toharudin
Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA.


BUKU BESAR DAN SIKLUS PELAPORAN KEUANGAN

KEGIATAN DASAR BUKU BESAR DAN SIKLUS PELAPORAN

Sistem buku besar dan sistem pelaporan keuangan merupakan dua sistem yang berdiri sendiri dan
dipandang sebagai satu sistem tunggal yaitu sistem buku besar dan pelaporan keuangan. General
Ledger and Report System (GLARS) mencakup proses-proses di tempat-tempat untuk memperbarui
akun buku besar dan meyiapkan laporan yang merangkum hasil kegiatan organisasi. Kegiatan dasar
dalam GLARS adalah:

1. Update buku besar
2. Posting jurnal penyesuaian
3. Menyusun laporan keuangan
4. Menghasilkan laporan manajerial


Salah satu fungsi Utama dari GLARS adalah untuk mengumpulkan dan mengatur data dari:

- Masing-masing subsistem siklus akuntansi, yang menyediakan entri ringkasan yang berkaitan
dengan kegiatan rutin dalam siklus tersebut.
- Bendahara, yang memberikan masukan sehubungan dengan kegiatan non-rutin seperti
transaksi dengan kreditor dan investor.
- Departemen anggaran, yang memberikan nomor anggaran
- Controller, yang menyediakan jurnal penyesuaian
- Informasi harus diorganisir untuk memenuhi kebutuhan pengguna internal dan eksternal
-
Sistem ini harus dirancang untuk mengasilkan laporan periodic teratur dan untuk
mendukung pertanyaan real-time.


Ad 1. Update Umum Buku Besar

Kegiatan update umum Buku Besar merupakan posting yang berasal dari 2 sumber yaitu siklus
transaksi (siklus pendapatan, pengeluaran, system akuntansi biaya, dan system penggajian) untuk
transaksi rutin, dan kepada bagian keuangan, untuk transaksi non-rutin seperti pengeluaran dan
penarikan obligasi serta pengeluaran dan penarikan saham. Jurnal yang digunakan untuk
memperbaharui catatan buku besar dapat didokumentasikan dalam sebuah dokumen yang disebut
jurnal voucher. Dokumen ini merupakan produk sampingan dari proses posting dan bukan
merupakan input. Namun dokumen ini cukup penting dalam proses penelusuran bagi seorang
auditor. Memperbarui buku besar terdiri dari dua sumber yaitu:

. Entri ringkasan jurnal transaksi rutin dari subsistem akuntansi
. Jurnal individu entri untuk transaksi non-rutin dari bendahara. Contoh: penerbitan atau
pembayaran utang dan bunga yang terkait.
. Penerbitan atau pembelian kembali saham perusahaan dan membayar dividen saham itu.
. Entri jurnal sering didokumentasikan pada formulir yang disebut voucher jurnal.
. Setelah memperbarui buku besar (GL), jurnal disimpan dalam file voucher jurnal.


Transaksi-transaksi yang akan diposting ke Buku Besar dapat diklasifikasikan dalam 6 tipe yaitu :

1. Transaksi-transaksi eksternal yang bersifat rutin



2. Transaksi-transaksi internal yang bersifat rutin
3. Transaksi non rutin
4. Jurnal Penyesuaian
5. Jurnal pembalik, dan
6. Jurnal Penutup.


Ad.2. Posting Jurnal Penyesuaian

Pada tahap kedua siklus buku besar dan pelaporan adalah pembukuan transaksi penyesuaian. Jurnal
penyesuaian berasal dari kantor controller’s pada setiap akhir periode akuntansi (bulan, kuartal,
tahun, dll) dan setelah neraca saldo awal telah disiapkan. Jika pencatatan benar, maka Neraca Saldo
akan memperlihatkan semua saldo debit akan sama dengan total semua saldo kredit.

Macam-macam penyesuaian adalah sebagai berikut :

- Accrual ; merupakan jurnal yang dibuat pada akhir periode untuk mencatat transaksi yang
telah terjadi namun belum dilakukan pembayaran atau belum ada penerimaan kas.
Contohnya pendapatan bunga dan utang gaji.
- Deferral; merupakan jurnal yang dibuat pada akhir periode untuk mencatat transaksi
perubahan status kas yang telah diterima atau dibayarkan sebelum jasa diberikan atau
diterima. Contohnya pengakuan pendapatan atau biaya yang telah diterima kasnya atau
dibayarkan pada akhir periode atau pada periode sekarang sebagian telah diakui.
- Estimates; merupakan jurnal yang dibuat pada akhir periode untuk pencatatan transaksi
biaya yang terjadi dalam beberapa periode akuntansi. Contoh biaya penyusutan/ depresiasi
atau pencatatan kerugian piutang.
- Re-evaluations; merupakan jurnal penyesuaian yang dibuat pada akhir periode untuk
mencatat selisih antara angka yang tercatat dengan angka hasil perhitngan fisik asset atau
sebagai akibat perubahan kebijakan akuntansi yang dilakukan.
- Error-correction; merupakan jurnal yang dibuat pada akhir periode untuk mencatat koreksi
kesalahan dalam rekening-rekening buku besar.


Ad. 3. Menyusun Laporan Keuangan

Tahap ketiga dalam siklus ini adalah Penyusunan Laporan Keuangan. Laporan Laba Rugi dibuat
pertama kali dengan menggunakan data-data dari saldo-saldo rekening pendapatan dan biaya yang
tercantum dalam Neraca Saldo setelah disesuaikan, Kemudian membuat Neraca dengan
menggunakan saldo-saldo rekening Neraca saldo. Kemudian Membuata Laporan Aru Kas yang
datanya berasal dari Laporan laba Rugi dan Neraca serta ditambah dengan informasi yang berasal
dari kegiatan pendanaan dan Investasi.

Secara rinci kegiatan dalam Penyusunan Laporan Keuangan adalah sebagai berikut :

- Menyusun Laporan Laba-Rugi
- Siapkan Ayat Jurnal Penutup
- Siapkan laporan ekuitas pemegang saham
- Siapkan Neraca Keuangan
- Siapkan Laporan Arus Kas.



Ad. 4. Mrnyusun Laporan Manajemen

Tahap selanjutnya dari siklus Buku Besar dan Laporan keuangan adalah pembuatan berbagai
Laporan manajerial. Laporan Manajerial pada umumnya terdiri dari Laporan control buku besar
untuk mengecek kebenaran dan ketelitian posting, dan Laporan Anggaran yang berguna untuk
proses perencanaan dan penilaian kinerja.

TUJUAN SISTEM GENERAL LEDGER

Sistem General ledger (Buku Besar ) menggambarkan pemrosesan keuangan. Tujuannya antara lain :

1. Mencatat transaksi akuntansi secara tepat dan akurat
2. Memposting pada renening yang tepat
3. Menjaga keseimbangan jumlah dalam sisi debit dan kredit
4. Mengakomodasi kebutuhan pembuatan jurnal penyesuaian
5. Menyediakan laporan Keuangan yang tepat


Sistem pemrosesan transaksi dalam sebuah perusahaan dapat dilakukan secara manual, semi
manual maupun full komputerisasi. Ketiga system tersebut tentu akan mempengaruhi proses input,
output, manajemen data dan pengendaliannya. Akan tetapi dalam era digitalisasi ini maka
pemrosesan transaksi secara komputerisasi memiliki kelebihan-kelebihan antara lain :

1. Data transaksi dapat dimasukkan melalui alat elektronik dan disimpan dalam media
magnetic daripada disimpan dalam dokumen hardcopy.
2. Data transaksi dapat diverifikasi dengan program edit checks tanpa melibatkan tenaga
manusia untuk mendeteksi adanya kesalahan
3. Penambahan data dilakukan dengan mudah dan transaksi dapat diidentifikasi dengan cepat.
4. Transaksi dapat diposting dengan cepat ke dalam buku besar
5. Pemrosesan transaksi dan pembuatan Neraca Saldo dapat dilakukan dengan cepat
6. Laporan keuangan dan laporan lainnya dapat dibuat kapan saja tanpa menunggu akhir
periode
7. Dapat menampilkan Jural transaksi dan buku besar sebagai gambaran dari transaksi yang
terjadi
8. Laporan dapat disiapkan dengan cepat dan mudah yang telah disimpan dalam computer.
9. Proses Analisa dapat dilakukan dengan cepat dan dengan hasil yang lebih akurat.


Akhirnya Sistem Buku Besar dan Pelaporan Keuangan mengintegrasikan serta meringkas hasil-hasil
berbagai subsistem akuntansi dari siklus pendapatan, pengeluaran, produksi dan sumber daya
manusia. Dengan demikian maka Sistem Buku Besar adalah file utama pusat dalam Sistem Informasi
Akuntansi (SIA) sebuah perusahaan.



SUMBER BACAAN:

1. http://ainiyee.blogsport.com/2015/06/buku-brsar-dan-siklus-pelaporan-keuangan-htm/

2. https://pandusamamaya.wordpress.com/2011/12/09/siklus-buku-besar-dan-pelaporan-sia/

3. Faiz Zamzani, dkk. Sistem Informasi Akuntansi, Gajahmada University Press, Cetakan kedua
Oktober 2016.





Comments

Popular posts from this blog

PENGELOLAAN BATUBARA DENGAN APLIKASI BATUBARA ONLINE (BBO) DI PT PLN (PERSERO)

KONSEP DASAR KEAMANAN INFORMASI DAN PEMAHAMAN SERANGANNYA, TIPE-TPE PENGENDALIAN DAN PRINSIP THE FIVE TRUST SERVICE UNTUK KEANDALAN SISTEM

Artikel Sistem Pengendalian Internal